Senin, 11 Maret 2013

Ruang Lingkup Ekonomi

Definisi Dan Metologi Ekonomi

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan. Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani (Oikos) yang berarti “Keluarga, Rumah Tangga” dan (Nomos), atau “Peraturan, Aturan , Hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai “Aturan Rumah Tangga” atau “Manajemen Rumah Tangga”. Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonomi adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. Berikut ini adalah definisi ekonomi menurut para ahli, antara lain :
  • ADAM SMITH,Ekonomi ialah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan negara
  • MILL J. S, Ekonomi ialah sains praktikal tentang pengeluaran dan penagihan
  • ABRAHAM MASLOW,Ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan manusia melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif dan efisien
  • HERMAWAN KARTAJAYA,Ekonomi adalah platform dimana sektor industri melekat diatasnya
  • PAUL A. SAMUELSON, Ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat
Tindakan ekonomi adalah setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan, misalnya: Ibu memasak dengan kayu bakar karena harga minyak tanah sangat mahal. Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu :
  • Tindakan Ekonomi Rasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan dan kenyataan demikian.
  • Tindakan Ekonomi Irasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian.
Motif Ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek, yaitu :
  • Motif Intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas kemauan sendiri.
  • Motif Ekstrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas dorongan orang lain.
Pada prakteknya terdapat beberapa macam motif ekonomi :
  • Motif memenuhi kebutuhan.
  • Motif memperoleh keuntungan.
  • Motif memperoleh penghargaan.
  • Motif memperoleh kekuasaan.
  • Motif sosial / menolong sesama.
Prinsip Ekonomi merupakan pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi yang didalamnya terkandung asas dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal. Beberapa faktor yang mempengaruhi sehingga jumlah kebutuhan seseorang berbeda dengan jumlah kebutuhan orang lain :
  • Faktor Ekonomi.
  • Faktor Lingkungan Sosial Budaya.
  • Faktor Fisik.
  • Faktor Pendidikan.
Sering disebut sebagai The Queen of Social Sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisa fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kuantitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan prilaku agen yang berubah-ubah. Empat aspek yang erat hubungannya dengan metodologi dalam analisis ekonomi, aspek-aspek tersebut adalah :
  • Masalah pokok ekonomi yang dihadapi setiap masyarakat, yaitu masalah kelangkaan atau kekurangan. Berdasarkan uraian mengenai maslah ekonomi pokok tersebut akan dirumuskan definisi ilmu ekonomi.
  • Jenis-jenis analisis ekonomi.
  • Ciri-ciri utama suatu teori ekonomi dan kegunaan teori ekonomi.
  • Bentuk-bentuk alat analisis yang digunakan pakar ekonomi dalam menerangkan teori ekonomi dan menganalisis berbagai peristiwa yang terjadi dalam perekonomian.

Masalah Pokok Ekonomi Dan Pengaruh Mekanisme Harga

Masalah pokok ekonomi dapat ditinjau dari 2 sudut pandang :
  • Teori Klasik, yang dipelopori oleh Adam Smith terdiri dari :
  1. PRODUKSI adalah segala tindakan yang ditunjukkan untuk meningkatkan nilai guna atau manfaat dari suatu barang. Karena sifat manusia yang tidak pernah mengalami tingkat kepuasan yang hakiki, maka berapapun yang diproduksi selalu tidak pernah mencukupi kebutuhan manusia, sehingga itu pula produksi menjadi masalah pokok ekonomi. 
  2. DISTRIBUSI adalah segala kegiatan yang ditunjukkan untuk menyampaikan atau menyalurkan barang hasilmproduksi dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen akhir/pemakai. Yang termasuk kegiatan distribusi diantaranya: Pengemasan, pensortiran/pemilahan, pengepakan, penyimpanan/pengudangan, pengangkutan, dan lain-lain. Distribusi dapat dibedakan menjadi 2 cara yaitu Distribusi Langsung (barang hasil produksi langsung disalurkan ke konsumen akhir atau pemakai) dan Distribusi Tidak Langsung (penyalurannya melalui beberapa perantara, seperti : agen, grosir, eksportir, importir, komisioner, makelar, pedagang eceran, dan lain-lain). Semakin panjang mata rantai penyalurannya sangat dimungkinkan harga yang ditanggung konsumen akhir lebih mahal. 
  3. KONSUMSI adalah segala tindakan yang tujuannya menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang. Kegiatan konsumsi dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu Faktor Internal (pendapatan, selera karakter, kepribadian, motivasi) dan Faktor Eksternal (kebudayaan, peradaban, lingkungan, status sosial, kebijakan pemerintah, dan lain-lain).
  • Menurut Teori Modern, yang dipelopri oleh Paul A Samuelson, seorang pakar ekonomi membedakan masalah pokok yang dihadapi oleh perekonomian, yaitu :
  1. Apa yang akan diproduksi (What). Karena keterbatasan sumber daya faktor produksi, maka harus hal yang tidak mungkin akan memproduksi sebanyak-banyaknya, maka harus dilakukan pemilihan barang apa yang harus diproduksi serta berapa jumlahnya.
  2. Bagaimana proses produksinya (How). Hal ini sangat tergantung dari ketersediaan sumber daya faktor produksi dari setiap wilayah/negara. Bagi negara maju akan menggunakan faktor produksi padat modal dengan teknologi menengah tanpa mengesampingkan pendayagunaan sumber daya manusia yang ada sehingga tidak terjadi pengangguran yang tinggi.
  3. Untuk siapa hasil produksi ditunjukan (For Whom). Untuk masalah yang satu ini, pertimbangan ditunjukan bagaimana caranya agar hasil produksi dapat memenuhi kebutuhan utama masyarakat serta dengan tingkat harga yang terjangkau oleh masyarakat yang menjadi pangsa pasarnya.
Krisis finansial global yang terjadi sejak akhir tahun 2007 telah mengakibatkan perlambatan ekonomi global secara bertahap. Diperkirakan daya beli masyarakat menurun. Banyak pihak yang mengatakan bahwa krisis hanya terjadi pada negara maju seperti Amerka Serikat dan Uni Eropa. Namun perlu diingat bahwa sebagian negara yang kekuatan pasarnya sedang tumbuh (Energing Market) menguasai 60% pangsa pasar ekspor ke Amerika Serikat dan negara-negara maju. Karena itu, jika terjadi penurunan permintaan, pasti akan berdampa pada permitaan barang-barang dari negara yang sedang tumbuh (Emerging Countries). Tentu hal ini akan berakibat pada menurunnya kinerja berbagai sektor usaha, khususnya industri. Harapan untuk segera terlepas dari himpitan krisi ekonomi yang terjadi sejak akhir tahun 2007 nampaknya bukan merupakan sesuatu yang berlebihan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator ekonomi, seperti suku bangsa perbankan yang terus menurun, meningkatnya suku bunga SBI, inflansi yang semakin terkendali serta transaksi di bursa efek yang semakin bergairah. Kondisi tersebut setidaknya dapat ditangkap sebagai sinyal bahwa Indonesia sudah memasuki tahap recovery atau kebangkitan. Memang masih banyak faktor lain yang mempengaruhi sekaligus menentukan tingkat prosentase pemulihan ekonomi dari tingkat suku bunga bank, inflansi serta kondisi bursa efek pada umumnya dapat dijadikan barometer.

Sistem Perekonomian

Sistem Perekonomian adalah cara suatu bangsa/negara untuk mengatur kehidupan ekonominya agar tercapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Macam-macam sistem ekonomi antara lain :
  • Sistem Ekonomi Tradisional adalah sistem ekonomi yang masih terkait dengan adat istiadat kebiasaan dan nilai budaya setempat.
Ciri-cirinya :
  1. Alat produksi sederhana.
  2. Jumlah barang atau jasa rendah.
  3. Produktivitas rendah.
  4. Masih barter.
  5. Kegiatan ekonomi umumnya dibidang pertanian.
  6. Masyarakat sulit menerima perubahan.
Kelebihannya yaitu  :
  1. Tidak terjadi persaingan usaha karena semua kegitan dilakukan berdasarkan kebiasaan.
  2. Kegiatan yang dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan sifat kekeluargaannya, masyarakat hidup dalam kebersamaan.
Kelemahannya yaitu : 
  1. Hasil produksi terbatas sehingga masyarakat tidak berusaha mencari keuntungan atau laba. 
  2. Pola pikir masyarakat tidak berkembang karena diakibatkan oleh pengaruh tradisi. Tidak memperhitungkan efisiensi dan penggunaan sumber daya.
  3. Kegiatan ekonomi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup saja, tidak untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan.
  • Sistem Ekonomi Kapitalis adalah sistem ekonomi yang memberi kebebasan kepada masyarakat untuk memilih dan melakukan usaha sesuai keinginan dan keahliannya.
Ciri-cirinya : 
  1. Hak milik perorangan diakui.
  2. Individu bebas melakukan kegiatan ekonomi.
  3. Jenis, jumlah, dan harga barang ditentukan kekuatan pasar.
  4. Adanya persaingan bebas. 
  5. Kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, dan konsumsi) diserahkan kepada swasta.
Kelebihannya : 
  1. Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang-barang.
  2. Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala hal yang terbaik didirinya.
  3. Pengawasan politik dan sosial minimal,karena tenaga waktu dan biaya yangg diperlukan lebih kecil.
Kelemahannya :
  1. Tidak ada persaingan sempurna yang ada persaingan tidak sempurna dan persaingan monopolistik.
  2. Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, karena adanya faktor-faktor eksternalitas (tidak memperhitungkan yang menekan upah buruh dan lain-lain).
  • Sistem Ekonomi Sosialis (Etatisme) adalah sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat.
Ciri-cirinya :
  1. Alat-alat dan faktor produksi dikuasai negara.
  2. Kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur negara.
  3. Harga barang/jasa ditentukan pemerintahan.
  4. Hak milik perorangan tidak diakui.
Kelebihannya :
  1. Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflansi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya.
  2. Pasar barang dalam negeri berjalan lancarv Pemerintah dapat turut campur dalan hal pembentukkan harga.
  3. Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
  4. Jarang terjadi krisis ekonomi.
Kelemahannya : 
  1. Mematikan inisiatif individu untuk maju.
  2. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat.
  3. Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya.
  • Sistem Ekonomi Campuran adalah gabungan dan sistem perekonomian Liberal dan Sosialis.
Ciri-cirinya :
  1. Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintahan dan oleh swasta.
  2. Transaksi ekonomi terjadi di pasar, dan ada campuran tangan pemerintah.
  3. Ada persaingan serta masih ada control dan pemerintahan.
Kelebihannya :
  1.  Kebebasan berusahav Hak individu berdasarkan sumber produksi walaupun ada batas.
  2.  Lebih mementingkan umum dari pada pribadi.
Kelemahannya :
  1. Beban pemerintahan berat dari beban swasta Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan.


Sumber :